Beranda | Artikel
Memperingatkan Wanita Muslimah Untuk Menjaga Kesucian
Rabu, 9 September 2020

Bersama Pemateri :
Ustadz Ahmad Zainuddin

Memperingatkan Wanita Muslimah Untuk Menjaga Kesucian  adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan Risalah Penting Untuk Muslimah, sebuah kitab buah karya Syaikh Prof. Dr. ‘Abdurrazzaq bin ‘Abdil Muhsin Al-‘Abbad Al-Badr Hafidzahullah. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Ahmad Zainuddin, Lc. pada Rabu, 20 Al-Muharram 1442 H / 9 September 2020 M.

Kajian Islam Tentang Memperingatkan Wanita Muslimah Untuk Menjaga Kesucian

Pada pertemuan sebelumnya kita sudah membaca apa yang disebutkan oleh penulis bahwasanya salah satu adab yang diajarkan oleh Islam untuk wanita muslimah adalah seorang wanita muslimah senantiasa berada di dalam rumahnya sehingga dia terjaga kesuciannya. Hal ini sebagaimana disebutkan olah Allah dalam surah Al-Ahzab ayat 33.

وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَىٰ

Dan diamlah kalian wahai para perempuan di rumah-rumah kalian. Dan janganlah kalian bertabarruj sebagaimana wanita-wanita jahiliyah generasi pertama bertabarruj.” (QS. Al-Ahzab[33]: 33)

Ayat ini memberikan pelajaran bahwasanya seorang perempuan hendaknya selalu berada di rumahnya dan tidak keluar rumah kecuali diperluan dalam keadaan mendesak.

Kemudian pada pertemuan sebelumnya kita juga sudah membaca apa yang disebutkan oleh penulis bahwasannya dengan seorang perempuan tidak keluar rumah, maka dia akan terlepas dari larangan-larangan, diantaranya yaitu bercampur antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahram tanpa hijab. Atau berdua-duaan antara laki-laki dan perempuan tanpa ada hijab.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sudah melarang untuk para lelaki masuk ke dalam tempat-tempat perempuan.

إِيَّاكُمْ وَالدُّخُولَ عَلَى النِّسَاءِ

“Jauhi oleh kalian masuk ke dalam tempat perempuan.” (HR. Bukhari)

Kemudian Rasul Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ditanya jika yang masuk itu adalah kerabat suami, maka Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjawab bahwa kerabat suami adalah kebinasaan. Bahwa kerabat suami adalah kebinasaan merupakan peringatan keras bahwa barangsiapa yang meremehkan adab ini dan wasiat yang agung ini, maka yang akan terjadi adalah kebinasaan. Tidak sedikit kita dapati di tengah keluarga-keluarga muslimah bahwa terjadi perselingkuhan akibat tidak menjaga adab ini. Ini semua adalah karena seorang perempuan keluar rumah dan akhirnya berkumpul dengan laki-laki yang bukan mahramnya.

Kita baca lanjutan dari apa yang disebutkan oleh Syaikh Prof. Dr. ‘Abdurrazzaq bin ‘Abdil Muhsin Al-‘Abbad Al-Badr Hafidzahumullahu Ta’ala.

Beliau mengatakan bahwa kemuliaan akan mati, kesucian akan mati, budi pekerti akan mati, dan kematian-kematiannya ada sebab-sebabnya. Dan agama kita datang untuk menjaga hamba-hamba dari kematian akhlak yang mulia dan kematian adab.

Salah satunya adalah bahwasanya seorang perempuan sangat dianjurkan untuk selalu berada di rumahnya. Dan tidaklah keluar rumah kecuali dalam keadaan hajat yang sangat diperlukan. Dan juga termasuk di dalamnya adalah selalu dalam rumah agar tidak terjadi perkumpulan antara laki-laki dan perempuan. Meskipun perkumpulan tersebut dengan kerabat-kerabat suami. Karena kalau seandainya dibiarkan berkumpul dengan kerabat-kerabat suami padahal mereka bukan mahram dari istri, maka pada saat itu akan terjadi kebinasaan, akan terjadi kehancuran, kemuliaan akan hancur, kesucian akan hancur, akan terjadi dekadensi moral dan akhlak. Dan kehancuran-kehancuran tersebut mempunyai sebab. Makanya Islam sebagai agama menjaga hamba-hambaNya yang menganut agama Islam untuk terjaga dari kehancuran akhlak, kehancuran kemuliaan dan kehancuran adab.

Kemudian penulis mengatakan bahwa sesungguhnya wanita muslimah, terutama dizaman kita ini, zaman yang penuh dengan godaan dan kegentingan yang menghantarkan kepada kehancuran, zaman yang terbuka di dalamnya kebanyakan dari manusia kebiasaan-kebiasaan orang-orang kafir dan juga adat-adat mereka.

Maksudnya yaitu kita ini berada di zaman yang sangat mudah kita mengetahui kebiasaan orang kafir. Bahkan bukan hanya adat kebiasaan orang kafir yang kita ketahui, akan tetapi juga sifat-sifat gila mereka, penyimpangan-penyimpangan mereka, kerendahan-kerendahan akal mereka, kebiasaan-kebiasaan buruk mereka.

Dengan seringnya melihat dan terus-menerus melalui berita-berita, baik televisi, media sosial, dan saluran-saluran internet dan juga melalui majalah-majalah yang sangat hina karena di dalamnya hal-hal yang buruk, dan juga yang semisal dengannya. Karena itu semua, maka mulai kebiasaan buruk orang-orang kafir masuk kedalam akal sebagian perempuan muslimah.

Seorang wanita itu lemah dan sangat cepat sekali tergoda, sangat cepat sekali ikut-ikutan, sangat cepat sekali mengikuti trend, kecuali orang yang dijaga oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dan orang yang bersegera untuk menyelamatkan dirinya dan menutup pintu-pintu yang menggodanya, senantiasa dia menghadap kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, bersandar dan berlindung kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Apa yang disampaikan oleh Fadhilatusy Syaikh Al-Allamah Prof. Dr. ‘Abdurrazzaq bin ‘Abdil Muhsin Al-Badr Hafidzahumullahu Ta’ala ini maksudnya bahwa kita ini di zaman yang sangat mudah seseorang untuk mengakses informasi, informasi yang baik ataupun yang buruk, melihat video, melihat foto,  membaca berita, menyimak segala hal yang ada di internet. Oleh sebab itu, akibat kemudahan ini maka kebiasaan-kebiasaan yang buruk dari orang-orang yang tidak beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, dari mulai akhlak yang buruk, perzinahan, percumbuan, melecehkan perempuan, kemudian kebiasaan-kebiasaan perempuan yang tidak sesuai dengan syariat Islam, itu dicerna, disimak, dilihat, ditonton oleh perempuan-perempuan muslimah. Akhirnya banyak sekali yang terjerumus di dalamnya.

Ingat, kalau hal ini sudah dianggap biasa dan tidak ada yang mengingatkan, maka nanti akan terjadi dekadensi moral secara merata. Para perempuan memperlihatkan auratnya, berjoget ria, bergoyang-goyang sangat indah mempesona lelaki meskipun memakai jilbab, bahkan ada yang pakai cadar.

Maka meskipun sudah banyak orang terjerumus kedalam perkara yang menyimpang tersebut, maka harus ada yang mengingatkan. Jangan pernah seseorang ragu dan takut atau khawatir saat mengingatkan orang yang keliru. Karena seseorang mencari ridha Allah Subhanahu wa Ta’ala, bukan mencari ridha manusia. Dan ridha manusia tidak akan pernah sampai kita gapai. Karena ridha manusia sesuai dengan hawa nafsunya, bukan sesuai dengan standar agama.

Sedikit sekali kaum muslimah dizaman sekarang yang benar-benar masih menjaga apa yang dinamakan kesucian, kehormatan, kemaluan, bahkan wanita yang berjilbab sendiri sudah tidak malu-malu untuk membuka auratnya lalu mengatakan bahwa kalau susah untuk menikah, ya sudah berzina saja dahulu, jika nanti hamil baru pasti dinikahi. Ini semestinya merupakan perkataan-perkataan yang tabu, tapi sudah menjadi biasa dan menjadi konsumsi sebagian orang. Ini adalah akibat media sosial.

Kemudian penulis mengatakan bahwa sesungguhnya kita di sebuah masa yang wajib bagi kita untuk memperjuangkan atau untuk mengerahkan usaha lebih kuat lagi untuk menjaga kemuliaan, memelihara kehormatan dan untuk menjaga semangat agama yang dibawa oleh agama Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Jadi tidak boleh kita menganggap bahwa ini adalah urusan sendiri-sendiri, dia mau main aplikasi yang ada joget-jogetnya beserta musiknya itu, biarkan saja, yang penting saya, istri saya, keluarga perempuan saya tidak. Tidak boleh hanya sampai pada keluarga kita. Harus kita sebarkan bahwa ini haram, ini tidak boleh, main aplikasi tersebut haram karena didalamnya memperlihatkan kecantikan wajah, kemolekan tubuh dan perhiasan kepada laki-laki yang bukan mahram. Bahkan bukan hanya satu atau dua orang yang menonton, tapi jutaan yang menontonnya. Wajib kita mempunyai semangat agama untuk mempertahankan kesucian, untuk memperingatkan wanita muslimah bahwasannya hal itu diharamkan. Jangan pernah bosan, jangan pernah mau kalah dengan setan. Ingat selalu kata para ulama Salaf:

الساكت عن الحق شيطان أخرس

“Orang yang diam dari kebenaran adalah setan yang bisu.”

Seseorang harus memperjuangkan, harus mengerahkan usaha-usaha lebih maksimal lagi agar kaum wanita muslimah semakin malu dan semakin menjaga kesuciannya. Karena ada sebagian perempuan bahwasannya main aplikasi yang didalamnya terdapat goyang-goyang, memperlihatkan kemolekan tubuh adalah biasa, yang penting tidak berzina. Ini salah. Mendengar musik haram, memperlihatkan kemolekan tubuh, kecantikan wajah dan perhiasan adalah haram. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا

Seorang wanita muslimah tidak boleh memperlihatkan zinahnya.” (QS. An-Nur[24]: 31)

Zinah yang dimaksud ada dua macam. Yaitu zinah yang berkaitan dengan yang menempel pada tubuhnya, seperti wajahnya atau kemolekan tubuhnya, ini tidak boleh diperlihatkan. Atau zinah bermakna perhiasan dari luar yang disatukan dengan tubuh kita. Seperti perhiasan, cincin, gelang, kalung, anting, gelang kaki, juga aksesoris yang membuat seorang wanita terlihat cantik, indah dan menawan di hadapan laki-laki yang bukan mahramnya.

Kita harus mengerahkan usaha sebenar-benar usaha untuk menyebarkan bahwa wanita muslimah seharusnya lebih menjaga kesuciannya, lebih menjaga auratnya, lebih mempunyai sifat malu. Diharamkan untuk melakukan joget-joget sambil bermain musik dan semisalnya. Jangan pernah seseorang merasa tidak enak karena sudah banyak sekali orang yang bermain hal itu. Kita tidak mau siksa Allah merata gara-gara tidak ada yang memperingatkan akan kekeliruan.

Bagaimana penjelasan selengkapnya? Download mp3 kajian dan simak pembahasan yang penuh manfaat ini..

Download mp3 Kajian Tentang Memperingatkan Wanita Muslimah Untuk Menjaga Kesucian


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/48999-memperingatkan-wanita-muslimah-untuk-menjaga-kesucian/